Ilustrasi (sumber: http://www.materibelajar.id) |
Bagiku, dua buah kata itu adalah suatu hal yang cukup mewah.
Bukan karena terdengar sangat dramatis. Bukan.
Namun, karena aku merasa sulit untuk melakukan dan menyandang dua kata tersebut.
Sesulit aku mengendarai mobil BMW atau ngopi bareng Raja Arab. Sulit.
Namun, apa berarti aku tidak akan bisa mencapainya?
Ya, ya. Aku tahu itu mustahil.
But, who know?
Well, dua kata itu memang cukup penting. Terutama bagi siapapun yang
beraktivitas dalam bisnis dan menulis. Mengapa aku membawa dua hal ini?
Sebab, kebetulan aku sedang masuk di dunia itu untuk belajar dan bertumbuh.
Menurutku, bisnis dan menulis itu ibarat mendatangi sebuah "peperangan".
Mulai dari persaingan ide, perebutan wilayah dagang, pencarian
bakat-bakat baru, perekrutan anggota, tawaran berbagai macam rupa dengan
bahasa yang beraneka warna. Bahkan, yang lebih ironi adalah "pencurian
ide".
Dan itu terjadi dengan sangat halus, rapi dan gak berasa.
Tahu-tahu udah "kecolongan".
Dalam perjalanan panjang ini, aku semacam menemui dunia baru dan mulai
paham. Bahwa kreasi dan inovasi harus selalu dikembangkan, ditumbuhkan
dan dihadirkan.
Seperti kata seorang mastah penulis, mengatakan bahwa, tidak ada ide yang murni.
Tentunya, untuk kreasi dan inovasi ini, memerlukan kritik maupun saran
dari siapa saja. Sebab, kritik dan saran sangat membantu kita bertumbuh
dan berkembang.
Betul apa bener?
Well, mata manusia sepertinya ditakdirkan seperti itu.
Mungkin itulah alasan mengapa peribahasa "semut di seberang samudera nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak" itu tercipta.
So, mari buka hati, telinga dan pikiran untuk menerima masukan dari siapapun.
Tumbuh itu kesegala arah, kalo hanya ke atas ntar jadi sombong.
NB: Diposting di Facebook Winda Jubaidah, sebagai tulisan dalam Kabol Menulis 15